AONE.CO.ID, BATANG HARI – Masyarakat Rt.14,15, dan 16 Kelurahan Kembang Paseban, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi menyayangkan pengerjaan pembangunan Jalan Lingkungan yang menggunakan anggaran APBD Provinsi Jambi senilai RP. 1.940.265.157.40 yang mana pekerjaan jalan tersebut diduga dikerjakan terkesan asal jadi.
Untuk diketahui pembangunan jalan yang dikerjakan sepanjang 1,4 KM itu merupakan pembangunan yang berasal dari dana Aspirasi DPRD Provinsi Jambi yakni, Sapuan Ansori SE, dari fraksi Nasdem. Sudah beberapa kali disorot oleh beberapa media online yang berada di Batang Hari, bahkan akibat dari pemberitaan tersebut, Sapuan Ansori sebagai DPRD dikabarkan sudah melakukan pengecekan langsung ke lokasi pengerjaan itu pada tanggal 21/10/2022 yang lalu, sehingga Sapuan Ansori pun menjadi berang dan menindak tegas kepada pihak rekanan untuk bekerja sesuai perencanaan dan meminta jangan ada melakukan pekerjaan ditengah malam, Sopian juga menegaskan ke pihak rekanan agar sesegera mungkin untuk memperbaiki pekerjaan pengaspalan yang diduga asal jadi tersebut.
Namun hal itu sama sekali tidak diindahkan oleh pihak rekanan. Pasalnya dimana hingga saat pekerjaan tersebut di katakan selesai oleh pihak rekanan kepada beberapa warga yang saat warga bertanya kepada pihak rekanan diantaranya Junaidi sebagai Ketua RT. 14.
Junaidi mengatakan “Saya merasa heran atas proses pengerjaan tersebut menurut pantauan saya pertama proses pengerjaannya dilakukan ditengah malam dan kedua hal yang paling penting pada hasil pekerjaan, aspal sangat tipis tanpa dasar dan berbelok-belok tak kalah buruknya lagi, hasil jalan itu aspalnya baru 2 hari di aspal sudah retak seribu.
“Beberapa waktu lalu tepatnya hari kamis sore mereka datang lagi ke sini setelah 2 mingguan tidak berada di lokasi kerjanya, tiba-tiba kamis malam jum’atnya mereka langsung mulai kerja lagi kalau tidak salah mulai jam 12 malam start kerjanya ada beberapa mobil bermuatan aspal curah dan alat berat. Namun, setelah selesai kerja malam itu, semua alat kerja termasuk Alat beratnya langsung dibawakan ke Tungkal lagi pada malam itu, kata humasnya saat siang saya bertanya ada pekerjaan juga di sana,” ungkapnya, jum’at 28/10/2022.
Dilanjutnya “Yang kami bingung, kenapa orang itu kok kerja buat jalan pada malam hari terus, kenapa tidak siang hari saja sehingga jalan di sini silahkan cek sendiri sama sekali tidak bagus hasilnya, ada di posisi jalan datar dan lurus namun hasil aspalnya berkelok-kelok dan retak-retak, ya wajar saja karena kerjanya malam hari”, tuturnya.
Kemudian Herman sebagai salah satu pemuda Kelurahan setempat juga mengeluhkan kepada salah satu awak media dengan bahasa yang sama setelah melihat aspal yang baru saja di kerjakan, namun terkesan asal kerja dan sudah banyak yang retak.
“Kau dimana, sudah ado lihat jalan kami belum, coba tengok pekerjaan jalan kami ni, baru dua hari kerja tapi aspalnya sudah retak seribu,” ujar Herman melalui pesan singkat WhatsAppnya.
Saat awak media ini pun mencoba melihat hasil pengerjaan di lokasi pada Sabtu, 29/10/2022, terlihat Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Kembang Paseban pun sedang berada di lokasi pengerjaan jalan yang di maksud. Menurut pantauan dilapangan, terlihat ketua LPM itu bersama warga lain sedang mengorek-orek aspal yang retak-retak.(MD/Tim)
Discussion about this post