AONE.CO.ID, BATANG HARI,- Air adalah sumber kehidupan bagi mahluk yang hidup di muka bumi ini, jadi air perlu kita jaga kebersihannya, supaya bisa di mampaatkan untuk keperluan apa saja.
Namun miris yang terjadi dengan air sumur warga di Desa Boyo, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Propinsi Jambi yang dahulunya air sumur jernih dan bersih, kini kotor bahkan airnya berubah menjadi hitam akibat limbah batu bara sehingga tidak bisa untuk di kosumsih.
Menurut Lilis warga setempat mengatakan” Warga Koto Boyo sudah merasa sangat resah dan keluhkan dengan armada Batu Bara (BB) yang setiap hari melintas di depan rumah dan debunya pun berjatuhan di sepanjang jalan lingkungan rumah warga.
“Muatan mereka rata-rata sudah melebihi tonase sehingga banyak yang tertumpah di sepanjang jalan ini. Tumpahan itu lah yang membuat halaman kami menjadi hitam dan kalau hari hujan sisa dari debu yang berjatuhan itu mengalir masuk kedalam sumur kami sehingga air sumur sekarang ini tidak bisa lagi digunakan untuk mandi, mencuci apalagi memasak, maupn lain-nya”, Ucapnya.
Tak hanya itu Lilis, juga menerangkan” Hal ini sudah berlangsung selama kurang lebih dua tahun belakangan ini berdampak sumur air nya yang tidak bisa dikosumsi, ada tiga RT di Desa ini terutama rumah – rumah yang di pinggir jalan.
“Dulu sewaktu masih ada tiga PT kami Masyarakat di sini masih aman pak, semenjak sudah banyaknya PT yang masuk ke Desa kami itulah yang membuat rusak dan dampaknya semakin banyak, sehingga apabila kami menggunakan air tersebut untuk mandi badan kami terasa gatal-gatal, anak kami juga mengalami batuk yang sulit sembuhkan, sekarang kalau untuk konsumsi (masak/minum) kami membeli air galon isi ulang sudah seperti pejabat besar”, terang lilis.
Sementara itu, Jus Maini dan Kona menyampaiakan” kami juga punya air Pamsimas tapi jarang sekali hidup, kadang 3 hari sekali airnya hidup itupun juga keruh seperti air sungai. Kami juga menuntut pihak PT agar ada timbal baliknya dengan warga yang terdampak debu dan limba batu bara yang sudah mencemari lingkungan kami, Agar mereka pihak PT memenuhi kewajibannya, soalnya biaya kami sekarang ini sudah bertambah besar.
“PT harus memenuhi kewajibannya terutama untuk biaya kesehatan masyarakat yang terdampak langsung oleh debu dan limbah batu bara, berupa uang kompensasi untuk ganti rugi kami mengenai masalah kesehatan. kami akui memang ada uang kompensasi dari pihak PT cuma Rp 50.000 perbulan, kalau uang segitu mana cukup lah dengan keadaan sekarang ini”,Ungkapnya.
Mereka berharap kepada pemerintah memperhatikan kami yang ter dampak armada batu bara ini, memperhatikan kelakuan Perusahaan yang ada di Desa Koto Boyo ini, ayo sama-sama kita benahi, sebab kami masyarakat juga perlu kenyamanan dan dilindungi oleh pemerintah.
“Kalau pemerintah tidak mau membebahi semua itu coba mereka pinda ke tempat kami ini, jangan lama mereka di sini cukup 1 bulan saja dan rasakan lah apa yang kami rasakan saat ini”, Harap Ibuk-ibuk Desa Koto Boyo.(MD)
Discussion about this post