AONE.CO.ID, BATANG HARI,- Dampak dari cuaca panas yang melanda beberapa pekan terakhir ini, membuat sebagian kecil para petani padi yang berada diwilayah kabupaten Batang Hari terancam mengalami gagal panen akibat dari kekeringan.
Berdasarkan data yang dihimpun media ini kawasan persawahan yang terkena dampak kekeringan dengan kategori ringan, sedang dan berat yakni seluas 169,5 hektar, per 30 September lalu, akan tetapi belum dilaporkan gagal panen.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief (MFA) berpesan kepada para petani untuk tidak lagi menggunakan metode – metode lama dan terus berpatokan pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Tak hanya itu saja, para petani juga harus selalu menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Batang Hari yang dalam hal ini adalah petugas dari Dinas PPP.
” Kita menginginkan seluruh petani di Batang Hati menjadi lebih cerdas, dengan melihat perkiraan dari BMKG, tidak lagi menggunakan piamo – piamo (metode,red) yang lama,” Tuturnya.
” Sebagian besar yang gagal itu masih menggunakan indikator ataupun sistem yang lama sehingga padinya belum keluar, air disawahnya sudah mengalmi kekeringan,” Ungkap MFA.
MFA juga memaparkan bahwa sampai dengan saat ini hasil panen yang didapat masih dalam kategori On The Track dengan rata – rata 4,8 ton dan hasil tersebut sudah diatas tahun lalu.
” Ya ada pengaruhnya, pasti ada penurunan tapi sampai dengan saat ini masih On The Track dan kalau di rata – ratakan masih diatas tahun kemaren,” Paparnya.
” Itu menandakan bahwa petani yang ada di Batang Hari ini sudah cerdas serta didukung dengan kontribusi bibit yang kita sediakan lebih banyak serta kwalitas yang baik,” Pungkasnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2023 ini juga sebagian dari petani padi di bumi serentak bak regam juga mengalami gagal panen akibat banjir dan hama tikus seluas 146 hektar.
Discussion about this post