AONE.CO.ID, MUSI BANYUASIN – Akibat beda pilihan politik saat Pilkades di Desa Sindang Marga, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Kades terpilih meminta agar dua orang karyawan yang bertugas sebagai security diputus kontrak oleh pihak Perusahaan DSSP Power Sumsel V.
Pernyataan tersebut diucapkan oleh Kepala Desa Sindang Marga Terpilih yaitu Yusman saat mengikuti mediasi antara karyawan dan pihak perusahaan.
Awalnya dua orang karyawan berinisial “NP” dan “JN” diputus kontrak oleh pihak perusahaan tanpa ada pemberitahuan atau peringatan dari awal. Pada Selasa (31/01/2023) lalu, mereka pun mendatangi perusahaan dan menanyakan apa alasan pemutusan kontrak tersebut.
“Kami menanyakan alasan pemberhentian tersebut, kebetulan Kades terpilih juga ikut dalam mediasi itu. Kalau Pak Willy (perwakilan perusahaan,Red) bilang harus melapor ke atasan dulu masalah complain kami ni” ujar” NP”Saat dikonfirmasi awak media, Selasa (31/02/2023).
Lanjut “NP” lagi” Selama mediasi, Kades terpilih menyinggung permasalah beda pilihan saat pilkades serentak pada tahun 2022 yang lalu, karena kami tidak memilih dia dan karena Kades terpilih mau memasukkan beberapa orang pendukungnya di perusahaan DSSP Power Sumsel V jadi kami di keluarkan.
“Kades ngomong nyo mau masukkan orang ke perusahaan tu, tapi karno dak ado penambahan karyawan, jadi kami yang harus dikeluarkan, di rekaman suara ni jelas dio ngomong macam itu,” ujarnya dengan logat bahasa daerahnya.
Berdasarkan bukti rekaman suara yang diberikan”NP” ke awak media, Kades Sindang Marga terpilih, Yusman menyebutkan” Bahwa kontrak dua orang tersebut memang sudah habis di akhir tahun, sehingga tidak dilanjutkan lagi dan dia meminta kepada pihak perusahaan untuk melakukan pergantian karyawan. Sebab dia mempunyai janji terhadap para pendukungnya pada waktu itu yang harus dipenuhi.
“Aku tau macam mano kamu tu, aku galo yang masukkan kamu tu. Yang iyo nyo ini imbas dari politik, jadi kalau kito belum tau tentang politik, jangan masuk politik. Politik ini kejam.Nah inilah salah satu imbasnyo, dak tau mamang, keponakan dan tau anak buah, dak tau dulur, ini lah kejamnyo politik,”Kata Yusmar dengan logat bahasa daerahnya.
Menurut Yusman lagi “Sebagai orang yang mempunyai jasa dalam memasukkan karyawan tersebut, dia berhak memutuskan dan meminta perushaan agar melakukan pergantian karyawan perusahaan tersebut.
“Sekarang ini aku banyak janji-janji dengan masyarakat yang membantu aku pada saat itu dan aku mohon dengan SIGAP (subcon PT DSSP Power Sumsel V) aku mau masukkan orang-orang aku. Kareno pihak perusahaan tidak melakukan penambahan karyawan. Jadi aku minta di rolling. Karno aku banyak utang politik,’ pungkasnya.
Sementara itu, saat awak media mencoba konfirmasi Willy selaku perwakilan perusahaan DSSP Power Sumsel V melalui via Whatsapp. Ia belum memberikan tanggapan terkait adanya dugaan intervensi dari pejabat Desa Sindang Marga. (MD/TIM)
Discussion about this post