AONE,CO.ID, BATANGHARI,- Berdirinya perusahaan tambang batubara di Desa Pompa Air, Kecamatan Bejubang, Kabupaten Batanghari, Propinsi Jambi membuat polemik yang luar biasa terhadap masyarakat sekitar.
Pasalnya, ratusan masyarakat setempat menolak keras terhadap truk angkutan batubara yang dikabarkan akan melintasi jalan Kabupaten tepatnya Desa Kilangan-Pompa Air. masyarakat insiatif membuat surat penolakan dan spaduk pemberitahuan penolakan. Seperti pantauan awak media dilapangan bahwa spaduk sudah terpasang dibeberapa titik.
“Juga surat penolakan ditanda-tangani kesepakatan bersama masyarakat dan akan ditembuskan kepada Bupati Batanghari yang selaku pemangku kebijakan terhadap jalan kabupaten tersebut.Tak hanya Desa Pompa Air, masyarakat Desa Singkawang, Kecamatan Muara Bulian, khususnya dusun II, RT 03 dan RT 08 juga membuat hal yang sama seperti yang dilakukan oleh masyarakat Pompa Air, dikarenakan apa bilah jalan kabupaten tersebut di gunakan untuk pengangkutan batubara akan sama terkena dampaknya.
Ketua Pemuda Desa Pompa Air, Andi kepada team awak media mengatakan” Kami masyarakat khususnya tidak melarang akan berdirinya tambang batubara itu, tetapi masyarakat hanya meminta kepada perusahaan tambang agar membuat jalan alternatif sendiri. Kalau berdirinya tambang itu kami tidak masalah dan kami setuju, silakanlah berinvestasi dan bertambang tidak ada yang melarangan. Tapi yang kami tidak setuju apa bila jalan kabupaten yang menjadi sasaran, karena kami baru beberapa bulan ini saja bisa menikmati jalan yang bagus selama ini jalan yang rusak,Kalaulah jalan kabupaten yang baru di bangun ini dijadikan jalan alternatif angkuatan batubara niscaya jalan ini akan hancur lagi.
“Jalan yang akan dilewati adalah jalan kabupaten, jalan itu dilewati oleh beberapa masyarakat Desa, seperti Desa Bungku, Mekar Jaya, Singkawang, Kilangan. Apalagi saat ini jalan itu baru saja direhabilitas. Ketika nanti dilewati truk batubara tidak akan lama umurnya jalan tersebut, soalnya daya tahan jalan Nasional dengan jalan daerah itu sanggat beda”,Ucapnya
Tambahnya” Kami Masyarakat mendambakan jalan bagus sudah puluhan tahun kami menunggu perbaikan jalan, bukan setahun dua tahun, sudah tiga kali pertukaran Bupati. Baru Bupati sekaranglah yang memperbaiki jalan menuju tiga Desa ini. Masak ketika baru saja bangun kami akan kembali melewati jalan rusak.
“Bukan dampak dari jalan rusak saja yang akan rasakan nantinya ketika truk batubara melintas disana pastilah aktifitas masyarakat terganggu seperti dalam menjalankan aktivitas diluar rumah, terkena debu, anak-anak sekolah bahkan juga nantinya rawan kecelakaan menimbang jalan itu terlalu kecil”,katanya.
Untuk diketahui dari pantauan team media ini dilapangan, tambang batubara tersebut dikerjakan oleh PT,Bara Jambi Utama(BJU) sedangkan IUP nya PT. Sarwa Sambada Karya Bumi(SSKB) juga terlihat batubara yang akan diangkut sudah menumpuk di Stockpile nya.(MD)
Discussion about this post