AONE.CO.ID ,BATANG HARI- Warga Desa Sungai Lingkar, Kecamatan Muaro Sebo Ulu, Kabupaten Batang Hari, Propinsi Jambi membantah bahwa pembuatan Embung ,Jalan Usaha Tani dan Rehab Gedung Paud tidak sesuai spek.
Bahkan menurut warga sekitar Embung mengatakan kepada awak media ini pada saat turun ke lokasi ” kami warga khususnya dengan adanya pembuatan embung pada tahun 2019 tersebut sungguh sangat bermanfaat untuk pengairan sawa kami, kalau pun ada yang mengatakan pembuatan-nya asal-asalan itu tidak benar.
“Runtuhnya dinding atau pun pagar embung tersebut bukan karena baru dikerjakan, tapi sudah hampir 6 tahun baru roboh itu pun karena faktor alam.Kita kan tahu cuaca pada beberapa bulan belakangan ini debit sungai terus melonjak (Naik) sehingga dinding tersebut tidak tahan untuk menahan derasnya empasan air dan jadi roboh “, Ujarnya.
Tambahnya lagi”pembuatan pagar embung tersebut bukan di tanah yang keras melainkan tanah timbunan, jadi seringkali luapan air akhirnya tanah timbunan tersebut sedikit turun nah disitulah pagar embung tersebut roboh.
“Juga jalan usaha tani yang katanya juga pembuatan asal jadi sebenarnya itu tidak benar, kalaupun sekarang sedikit rusak itukan wajar sudah sekian lama dibangun”,Kata warga yang engan di sebutkan namanya.
Sementara itu Kades Desa Sungai Lingkar dan dia sebagai mantan ketua BPD saat dijumpai di kediaman-nya oleh media ini dan mempertanyakan persoalan tersebut Kades mengatakan” Pada saat pembangunan dahulu itu tidak ada masalah baik itu embung,jalan maupun Paud dan podium semua itu bagus, semua dikerjakan sesuai dengan spek maupun gambar.Kalaupun pagar embung itu roboh ya karna faktor alam, apalagi bangunan tersebutkan sudah hampir 6 tahun kurang lebih,”Kata Kades Sungai Lingkar Kitmir.
Jelasnya lagi” Kalau lah memang ada salahnya didalam pembangunan tersebut apa tidak dari dahulu dipermasalahkan, pembangunan itukan sudah di periksa Inspektorat bahkan pihak kejaksaan pernah turun ke lokasi dan juga tidak ada temuan yang sangat merugikan.
“Kalaupun ada kerugian itukan sudah dikembalikan kekas Desa yang jelas pembangunan tersebut sudah memenuhi standar dan tidak dikerjakan asal-asalan,”Pungkas Kades.
Ada pun dalam pemberitaan tersebut menuliskan,Dalam pelaksanaan pembangunan embung yang dilaksanakan semasa kepala desa(Kades) banyak dugaan yang tidak sesuai dengan anggaran sebesar itu.
“Sumber dana dari pembangunan embung itu bersumber dari dana Desa sebesar Rp 1. 066. 055. 500 dan dilaksanakan oleh TPK.Selain bangunan embung TA 2019 yang diduga asal jadi, pembangunan jalan usaha tani sepanjang 230 meter TA 2018 senilai Rp 80 juta juga dikerjakan asal jadi, termasuk bangunan jalan desa rambat beton, rehab gedung paud, pagar sawah, podium lapangan sepak bola dan bidang kesehatan sepertinya sama masalah,”Tulis Media tersebut. (MD)
Discussion about this post